menempuh master di Belanda

Lama gak pernah posting.. hampir setahun ini sibuk kuliah, secara master by course di sini 120 EC (European credits) atau SKS (satuan kredit semester). Untuk saya sendiri setahun pertama schedulenya penuh dengan course 55 EC,  dan sisanya 65 EC dilakukan tahun di kedua. Tahun kedua nanti terdiri atas internship (20 EC) dan master thesis (45 EC).

(Uda tua-tua gini disuruh internship.. haha? Ampun deh, tapi uda masuk ke program wajib jadi mau gak mau jalanin aja).

Hal-hal perlu diperhatikan saat sekolah di sini adalah:

  1. Kuartil, ya, sistem perkuliahan di sini kuartil (per 3 bulan). Ini  ada enak dan gak enaknya. Enaknya lebih fokus karena mata kuliah yg diambil per kuartil-nya sekitar 12.5/15 EC jd sekitar 2-3 mata kuliah. Gak enaknya, banyak, karena waktu yg singkat, semua mata pelajaran harus cepat dikuasai. Dan pace-nya jadi lebih cepat. Tiba2 uda final exam, perasaan baru kemarin exam. Belajarnya harus super cepat juga karena kalau tidak akan mudah ketinggalan palajaran.
  2. Lebih jelas penilaiannya, jadi pertama sebelum mulai masuk pelajaran, dosen menjelaskan cara penilaian dan kriteria kelulusan. Jadi mahasiswa bisa komplain juga kalau tiba2 muncul nilai yg tidak sesuai dengan harapan. Biasanya penilaiannya dari assignment dan exam. Examnya ada yg berupa written test, oral test (biasanya presentasi dan tanya jawab). Ada pula yg hanya written test atau oral test tanpa assignment lainnya.
  3. Siapkan Laptop yg handal, karena bakalan 24 jam pakai komputer. Bahkan ada beberapa exam pakai laptop dan kirim hasil by email.

Kaya’nya itu saja sih untuk sekolah.

Kalau soal cuaca, di sini tidak terlalu bersahabat untuk orang Indonesia, secara kita beriklim tropis sedangkan di sini sub-tropis sedang yang berarti dingin. Pertama ke sini saya merasa excited dengan suhu di sini. Karena saat saya datang di sini pas musim panas sekitar bulan Agustus, tapi…

  1. Angin, walau terkadang cuacanya hangat, terkadang angin membuat dingin.
  2. Musim dingin, untung pertama musim dingin di sini tidak ada salju. Suhunya memang dingin sekitar minus sampai 5 oC. Jangan lupa untuk selalu pakai long john saat winter, perlengkapan winter(sarung tangan, topi, syal), dan jaket tebal.
  3. Tiba2 hujan tak menentu, tapi untungnya hujan di sini tidak seperti di Indonesia yang curah hujan yang tinggi sampai banjir. Di sini hujannya kadang hanya rintik2.
  4. Seringnya langit sedikit mendung. Mulai 2 minggu kemarin cuaca mulai hangat, terik matahari mulai tampak cerah. Kebanyakan orang2 sini menhabiskan waktu dengan sun bathing di taman dan minum2. Bagi saya sih biasa saja, karena kita dapat sinar matahari setiap hari. Dan minggu ini mulai hujan2 lagi setiap harinya.
  5. Musim panas, akan ada dimana hari terasa sangat panas dengan suhu 30 oC dan kelembaban rendah yg membuat kita merasa kering. Tapi itu cerita teman Belanda saya. Saya belum mengalami secara langsung, setelah diprediksi itu akan terjadi saat puasa.. Semoga saya kuat. (Karena imsak akan mulai jam 3 pagi (subuh) dan buka jam 21-an malam (maghrib)).

Mungkin itu saja yang bisa saya share kali ini. Doakan saya lancar ya menempuh kuliah di sini, segera berkumpul dengan keluarga tercinta di Tanah Air..

 

 

 

Admission for Master Programme

Hai..hai blogku.. sudah lama sekali tidak posting disebabkan 1 faktor yaitu KEMALASAN. Padahal, banyak sekali yg bisa dijadikan bahan cerita. Tapi entah mengapa KEMALASAN ini melanda.. =(

Sebelum berangkat mengambil sebuah keputusan besar ini, saya pernah berjanji ke seorang teman untuk upload bagaimana bisa, penulis sekolah di negeri kincir angin ini? Sudah jelass, kalau penulis ini bukan orang kaya, pintar amat juga gak, beruntung? bisa jadi. Tentu saja dengan “beasiswa”. Beasiswa ini prosesnya panjang dan lama, karena hambatan teknis dan non teknis. Hehe..

Hambatan utama dalam masalah teknis ini adalah nilai IELTS yg kurang. Saya bukan orang yg bisa mudah belajar bahasa. Kadang saya merasa bahwa kemampuan bahasa seseorang itu adalah “gift”. Kalau memang bukan bakat di situ susah kan yaaa.. Tapi alhamdulillah saya bukan orang yg pantang menyerah! Saya berusaha sekuat mungkin mengejar kekurangan itu hingga sekarang. Masalah kedua adalah biaya. Ini untuk biaya tes2 bahasa atau biaya les bahasa.. =), selain biaya2 itu juga biaya pengiriman dokumen ke universitas setelah universitas menerima kita. Dan biaya yang penting adalah biaya takterduga kalau beasiswa belum cair saat sebelum berangkat/sudah berada di sana. Semua masalah biaya ini selesai dengan “utang”… =)

Kalau masalah2 non teknis seperti beasiswa yang telat, SK yang lama, dll. Itu semua birokrasi. Saya kurang paham soal itu.

Setelah sudah yakin dalam hati dengan seyakin-yakinnya, teguh pendirian, kuat secara mental dan fisik.. (halah nulis apa siih?) Mulailah hunting universitas. 1) Pastikan negara mana yg diminati & info biaya hidup; 2) bidang yang diinginkan; 3) info universitas. Dulu sih seingat saya, cara nyarinya sesuai dengan urutan itu. Nanti kalau gak ada sesuai dengan yg diinginkan berarti mencari ulang lagi dari awal.

Dan satu hal yg penting adalah info dari teman – teman yg sedang studi di sana/sudah lulus dari sana. Gali info sebanyak-banyaknya, karena kadang website bisa saja tidak sesuai dengan kenyataan. Terutama kalau ada teman2 dekat, mereka tidak mungkin bohong dengan kondisi yg ada.

Mulai membuat CV, motivation letter, dan kata2 yang indah untuk mencari supervisor.

Tapi karena penulis ini mengambil masternya by course di Belanda, jadi saya menjelaskan step by step daftar di sana.

  1. cari website universitas, kemudian masuk ke jurusan yang akan diambil, catat dan pertimbangkan bidang dan mata kuliah yang akan diambil. Kebanyakan universitas Belanda, untuk daftar master umumnya bisa online. Isi formulir aplikasi onlinenya. Umumnya, CV (kalau bisa yg standard europass), scan IELTS, motivation letter, reference letter (siapkan 2, untuk yang sudah kerja; 1 dari dosen waktu s1 dan senior/kepala di kantor, format bebas), transkrip dan ijazah versi elektronik. Tinggal upload dan submit. Sambil menunggu itu, siapkan dokumen legalisir transkrip dan ijazah (karena kalau diterima, semua dokumen di atas dikirim aslinya ke universitas).
  2. Bila ada subyek email: “1xxxxxxx0 Accepted – University of T*****”. Pada saat itu juga sudah dikirim pula LoA baik dikirim via email ataupun pos. Ikuti prosedur, kirim dokumen dan EAF (Entrance Acceptance Form). “In order to continue enrolment procedures we require the following documents, if you haven’t provided them yet.”
    – Certified copies(*) of your original Bachelor degree certificate
    – Certified copies(*) of your original final transcript of records
    – Official translations (if applicable)
    – Your official English test report

    • Biaya pengiriman dokumen ini sekitar Rp. 372.000,- ke Eindhoven dan Rp. 381.000,- ke Enschede. Itu lewat pos Indonesia dan sekitar 5-7 hari dokumen akan sampai ke universitas.Pada akhirnya saya memilih Twente, karena LoA di Twente datang duluan daripada Eindhoven, sedangkan scholarship provider ingin segera LoA dikumpulkan karena untuk membuat SK.
  3. Setelah itu mengurus VISA. Silahkan baca di web ini. Kemudiaaan, ternyaaataaaa ada dokumen lagi yg harus dikirim untuk mengirim VISA seperti Declaration of Intent, Antecedents Certificate, Tuberculosis Document, dan “copy Paspor, semua halaman”, 4 dokumen itu harus dikirim secepatnya, karena waktu saya daftar itu uda mempet dengan waktu intake. Jadinya saya harus mengirim dokumen itu ke Belanda dengan biaya Rp. 741.000,- dengan jasa DHL.
  4. Setelah itu, mengurus housing dengan apply di website universitas. Setahun pertama, seluruh mahasiswa dapat jatah 1 tahun untuk tinggal di furnished room. Setelah itu harus mencari sendiri. Untuk housing nanti akan dibahas lanjut sekalian biaya hidup. (Kalau ada waktu sih… hehe, kalau gak sabar bisa komen di bawah pasti saya balas!)
  5. Melakukan pembayaran VISA sebesar 307 Euro.
  6. Ada pemberitahuan bahwa VISA sudah keluar dan bisa diambil di kedutaan besar.
  7. Siapkan translate birth certificate/ buat yang baru versi bahasa Inggris.

Sepertinya itu saja sih tahapannya. Siapkan mental dan fisik, karena bakal ketemu dengan banyak orang dan mondar mandir untuk mengurus semua dokumen tsb.

Good luck!