Sepaneng Karena Gak Jelas Kapan Mudik

Mmmmm…. Siang ini aku diributkan hal besar. Sempet cuek karena uda pasrah dengan pulang yang gak tepat waktu mudik (alias bolos kerja) .. Mau dipecat atau gak terserah…

Ternyata sekarang, kebolosanku menjadi masalah. Padahal sudah jauh2 hari aku persiapkan. Semua sia-sia. Hilang semua pengorbananku, aku antri tiket di Gambir mulai jam 4 pagi. Dan aku juga sudah mempersiapkan tiket untuk baliknya dengan naik pesawat. Sempet dongkol banget. Tapi ya sudahlah dengan begini lebih berwarna. Aku sempat “sepaneng” akan hal ini. Otak menjadi lamban dan berat untuk berpikir. “Sepaneng” berat mikirin ini. Apa aku lebaran di sini aja ya? Duh melasnya…..

Ini, gara2 sebelumnya ulah atasan-ku yang bilang aku dapat ijin khusus. “What the hell is goin’ on?”

Aku cuman ketawa aja dalam hati, aku telat balik kan gara2 ada tugas kerja luar biasa yang menyita waktu cutiku. Masa gak dapat keringanan..? Dan aku kemaren sempet ijin, dan boleh. Mungkin karena banyak pihak lain yang kurang suka dengan ijin itu, karena itu aku disuruh datang tepat waktu ke kantor.

Dan siang ini aku dapat sambaran petir di siang bolong, katanya jadwal tugas kerja luar biasa itu tidak jadi menyita waktu cuti. Alhasil, aku harus me-rearrange schedule. Tau sendiri mencari tiket untuk balik bukan pekara mudah, apalagi lebaran. Fyyyyuuuuuh…..!

Hari ini aku harus rearrange my schedule for going home. Aku cari2 tiket, ada yang habis, ada juga yang harganya selangit. Mana yang harus kupilih, step pertama aku harus mencari pengganti tiket2ku dengan kereta atau pesawat, step kedua aku harus menjual tiketku kembali, dan yang ketiga aku harus mencari uang tambahan untuk membeli tiket2 itu. Pening kepala ini….

….

Sampai ups, aku belum sholat dhuhur. Karena itu aku langsung singsingkan lengan baju, dan celanaku juga untuk mengambil wudhu. Dan langsung beranjak dari tempat duduk.

….

Seorang teman menertawakan aku, ” Woi, wudhunya di sana, uda siap2 cincing celana dari sini…..”

….

..kepalaku yang pening langsung sadar…Wakakakakak…

Bodoh!

Hari yang Membingungkan….

Pusing karena ternyata aku gak boleh cuti…. Tapi pekerjaan merampas cuti bersamaku…huhuhuhuuu…. Adilkah ini????

Masa’ cuma 4 harian pulang ke Jogja. Gak mungkin….! Aku sempet drop gara2 ini. Dan sekarang aku semakin cuek dengan ini semua. Entah mau dipecat atau gak. Terserah….wakakakakak…… Yang penting ke Jogja…..huehehehe….

Di Antara Cita-cita dan Loyalitas

Ada rasa bangga aku bekerja di sini, aku bekerja sebagai abdi negara. Ada kekaguman pada diri aku terpilih menjadi salah satunya. Ada keinginan untuk selalu menerapkan ilmu setinggi-tingginya. Namun ada pula rasa kecewa pada sebuah sistem yang ada. Kadang ada rasa ingin mengakhiri semuanya. Namun saat semua terlihat samar aku tak kuasa untuk melangkah menentukan apa yang harus aku lakukan. Hanya ingin menunggu waktu, yang mungkin akan datang. Bukan hanya urusan materi belaka. Karena dalam hatiku sejak awal aku menginjakan kaki di sini, tak pernah terbersitpun hal itu. Karena semua sudah ada yang mengatur. Aku mungkin yang terlalu serius memikirkan itu. Namun, kadang ada sesuatu yang mendorong agar tetap di sini. Namun, aku punya cita-cita lain yang ingin aku capai. Aku ingin ada pencapaian dalam hidup, menjadi orang berguna dan bermanfaat. Aku ingin ada di setiap bumi ini berputar, aku ingin ada di setiap waktu yang berdetak. Walau memang berat menjalani dilema seperti ini.

Aku tak ingin menyesal di kemudian hari. Dan beruntung aku bersama orang yang selalu mengerti. Walau kadang pikiranku berubah-ubah. Aku tak ingin suatu saat jika aku tua, aku hanya duduk di sana. Aku ingin selalu bergerak secara fleksibel. Dan kali ini, aku mengambil langkah yang tak biasa, karena aku yakin aku ingin meraih cita-citaku itu. Semoga dengan perubahan kecil ini, aku bisa mengakhirinya dan mengawalinya dengan indah.

Amin.

Banner Pameran itu Bagus

Tiga hari lalu, di kantorku ada pameran teknologi dengan judul “Teknologi untuk Kemandirian Bangsa”, dari segi judul keren banget. Tapi iya kah kita bisa membantu bangsa ini agar terus maju dan mandiri? Mau mandiri gimana, semua orang lebih suka dengan produk luar negeri yang terlihat luxury, padahal mungkin kualitas sama. Hmmm…. Trenyuh mikir bangsa ini. Untung deh gak jadi presiden, bisa botak kepalaku mikirin kepala per kepala se-Indonesia ini. Huehehe…

Aku sempat jaga stan pada hari ke-3. Jujur aja aku kurang suka sama yang namanya jaga, apa pun itu jagain rumah sendiri, jagain adik waktu aku kecil, jagain mobil, jagain sepeda motor, dan juga jagain kendaraan yang lain…(Apaan nih kok jadi jagain kendaraan kaya’ jukir.huehehehe..). Ini hari pertama dan terakhirku berkiprah di dunia per-stan-an. Aku jaga lama tapi gak ada yang datang, karena aku bosen aku tinggal jalan2 sendiri ke stan lain. Aku jadi tertarik dengan pameran itu. Dan waktu dan bosan semakin tak terasa lagi. Dengan semangat berjalan-jalan, mulai dari biodiesel, bioetanol, pupuk NPK, dari kulit sapi menjadi gelatin, ikan nila yang dijadikan bubuk protein, sampai kultur jaringan di bioteknologi. Keren sekaaali….. Aku sudah 2 jam berjalan2, aku ingat ada sesuatu yang harusnya aku kerjakan, tapi apa???

Sampai akhirnya ada teman yang menjaga di stan lain sambil dia menerangkan kehebatan bubuk protein dan gelatin “Kok gak pernah ketemu ya? Kamu gak pernah jaga?”

“Gak kok aku jaga har…….i….. ini.” Ups aku lupa hari ini jaga stan. Hehehe

Dasar gak jelas…. Akhirnya aku kembali ke stan dan duduk, menunggui stan. Mulai bosen dan ngantuk. Tanpa bersalah ada seorang berjalan ngeloyor. Aku panggil dia.

“Hai, ngapain jalan2?” Sapaku yang uda mulai bosen jaga stan.

Dia datang dan males (mungkin sama juga stannya juga sepi makanya dia jalan2). “Eh, kamu. Ternyata lagi jaga stan juga ya?” Katanya mulai cengengesan.

“Weits, kalau berkunjung ke sini jangan tanya2 ya?” Kataku menyesal telah menyapanya.

“Ini apaan?” Tanyanya sambil cengengesan menunjuk botol berisi minyak.

“Ini PPO, Pure Plant Oil…Bla…bla…bla.” Kataku sambil nerangin.

“O… gitu, jadi ini minyak jarak yang bisa bikin mabok ya?” Tanyanya yang gak nyambung dari penjelasan, dalam hatiku  ternyata anak ini gak dengerin aku.

“Mana aku tau, aku kan gak pernah mabuk pake ini.” Kelakarku.

“Uda tanya itu doang? Liat2 tuh bannernya, di situ ada flowsheet, diagram, dll.” Kataku sebel.

Dia berjalan menuju banner2 besar di belakangku. Dia tertegun melihat diagram, gambar, flowsheet, dll. dan aku semakin khawatir akan pertanyaan yang terlontar. Dia terlihat serius sekali. Dan aku menjelaskan tentang Pure Plant Oil dan penjelasan yang ada di banner itu.

” Jadi begitu.” Katanya.

“Trus…” Lanjutnya dia.

Hatiku deg2an karena mungkin pertanyaan yang susah….

“Trus banner ini beli dimana? bagus banget….” Kelakarnya lagi.

“Dasar sial.”

Muter2 di Kantor dan Sempat ke Ruang Rapat dalam Keadaan Suci

Pagi ini sudah mulai masuk kantor, setelah libur sehari kemarin, karena ada hari HUT RI ke 64. Berjalan dengan lamban dari gang ke gang yang sempit, setelah itu merasakan bau pesing di sekitar jalanan yang menurutku sangatlah memalukan, sebagai masyarakat yang beradab dan madani masih saja orang membuang sisa ekskresinya di segala tempat. Puuuiiih bau pesing banget, dan dimungkinkan karenadi situ tempat nongkrong yang paling trend untuk para pem”bajaj”… Makan apa ajah tuh orang2, kok bisa pesing banget, makan jengkol kali yeee…..

Sesampainya di kantor, peluh sudah memenuhi keningku. Hari ini aku ingin tetap semangat! Tapi rasa malas lebih besar melanda diriku. Apalagi ini kantor sudah jam 8 pagi, AC masih belum nyala. Puaaanasnya minta ampun, apalagi aku habis jalan ke kantor. Hari ini aku harus ke perpustakaan, karena mau mencari beberapa buku untuk literatur Dimethyl Ether. Huff…Dimethyl Ether belum begitu ternama sebagai sumber energi baru, namun ternyata inilah “Blue Energy” sesungguhnya. Mencari literaturnya susahnya setengah mati, karena belum banyak orang menulis tentang ini. Mungkin nanti setelah ini kerjaanku berakhir aku akan menceritakannya apa yang aku tau.

Cintaku yang membawa sekeranjang kue juga belum datang, benar2 kelaparaaan….Waaaaa…. Masih belum jam 9, Perpustakaan juga belum buka. Maklumlah, memang seperti itu kantorku yang wonderful, penuh dengan berbagai dengan warna warni… hehehe….

Kelaparaaan…… Perut sudah mulai kukuruyuuuk sendiri, tapi eh malah disuruh mengirim fax ke Cina. What??? Aku belum pernah…Gimana yaaa??? Bahasa Inggrisku kacau balau…. Banyak orang melarangku untuk pergi ke sana. Bukannya aku gak mau, tapi aku takut dengan pandemi virus flu di sana… Pertarungan antara hidup dan mati?!? Serasa aku takut akan virus flu itu… Gak bisa bayangin kena Swine flu…huhuhuhuhu

Ups, aku harus ke perpustakaan dulu. Sesampainya di perpustakaan, aku fotokopi literatur yang aku butuhkan. Tapi bodohnya aku lupa nggak bawa duit. ” Maaf pak, saya lupa gak bawa duit. Hehehe…..” kataku malu-malu sambil cengengesan. Akhirnya aku balik dengan tangan hampa, tanpa fotokopian literatur itu. Aku masih merasa kelaparan sekali, perutku tiba2 melilit, hampir maag… Akhirnya aku melakukan ritual kesukaanku, makan siaaaaaang….. hehehe… Langsung sembuh lagi perutku, tiba2 gak maag. Trus gak kerasa uda jam 13.30 (padahal istirahat sampai jam 13.00.hahaha…. Salah satu jenis korupsi yang sering aku lakukan!). Aku dapat kabar  bahwa aku harus datang rapat. Oh my Gosh!!!!! Lupa….. sambil lari2 aku menghadiri rapat, ups belum sholat dhuhur, akhirnya aku ambil wudhu, tapi rapat sudah dimulai. Akhirnya aku masuk ke ruang rapat dalam “keadaan suci”….Ciyeeeeee…… Hahaha…. Tanpa tersentuh bukan muhrim sama sekali akhirnya rapat selesai dan aku sholat dhuhur….Fuuuuuiihhhh….. Trus mengirim fax2 ke dubes dan konjen…. Operator kantor diajak ngomong bahasa Cina dengan operator Cina…. Jiaaaaaa….. aku juga gak bisa bahasa Cina.

……

Akhirnya baru jam 3 sore ini selesai semua tugasku. Aku sudah ke Perpustakaan, sudah mengirim surat ke Dubes Cina dan Konjen di Guang Zhou, Cina, dan sudah membantu rekan mengirim fax juga ke Indramayu….Fuih

……

Proses Pemurnian Minyak Nabati secara Fisika dalam Industri

Setelah kita mengetahui proses pure plant oil secara kimia dan fisika. Aku mau bercerita tentang proses pemurnian minyak nabati secara fisika dalam industri refining minyak nabati. Karena saat ini aku sedang menggeluti bidang ini. Aku sempet stress juga pertama, karena sulit sekali mencari literatur yang berkaitan. Aku sebenernya juga belum terlalu paham juga mengenai itu tapi mungkin ini hanya sebagian kecil dari yang kutahu. Mungkin juga ada masukan dan saran, aku sangat harapkan! Hahaha… Kapan ceritanya klo gini, banyak pembukaannya…=P

Flowsheet industri

Pertama-tama bahan baku yang digunakan oleh plant fisika adalah crude palm oil (CPO) dari tangki penyimpan CPO (storage tank). CPO dialirkan dengan rate 35-60 ton/jam. Temperatur inisial CPO adalah 40 – 60 oC. Umpan dipompa melalui sistem yang mengembalikan panas (heat recovery system), yang plate heat exchanger bertambah menjadi 60-90 oC.

Setelah itu, kira-kira 20 % umpan CPO menjadi slurry dan campur dengan bleaching earth (6 – 12 kg/ton CPO) menjadi bentuk slurry (CPO + Bleaching earth). Pengaduk dalam tank slurry mencampur CPO dengan bleaching earth secara sempurna. Kemudian slurry menuju bleacher.

Pada waktu yang sama, 80 % CPO dipompa melalui plate heat exchanger (PHE) dan pemanas steam menaikkan temperatur CPO menjadi 90 – 130 oC (temperature yang diharapkan untuk reaksi antara CPO dan asam fosfat). Kemudian, Umpan CPO dipompa ke mixer static dan asam fosfat dengan dosis 0,35 -0,45 kg/ton. Di dalamnya, pengadukan secara intensif dengan minyak mentah untuk mempresipitasi gum (getah). Presipitasi gum akan meringankan proses filtrasi nantinya, mencegah pembentukan scale dalam deodorizer dan panas permukaan. Degumming CPO kemudian menuju bleacher.

Dalam bleacher, ada 20 % slurry dan 80 % CPO yang didegumming dicampur bersama dan proses bleaching terjadi. Proses bleaching termasuk penambahan bleaching earth untuk menghilangkan beberapa impurities yang tidak diinginkan (semua pigment, trace metals, produk oksidasi) dari CPO dan akan memperbaiki rasa aslinya, bau akhir, dan kestabilan oksidasi produk. Hal ini juga membantu mengatasi masalah proses berikutnya dengan adsorpsi trace sabun, pro-oxidant metal ion, dekomposisi peroxide, pengurangan warna, dan adsorb impurities minor. Temperatur dalam bleacher harus sekitar 100-130 oC untuk mendapatkan proses bleaching optimum untuk periode bleaching 30 menit. Steam dengan tekanan rendah dimasukkan dalam bleacher untuk menggerakkan slurry berkonsentrasi untuk kodisi bleaching yang lebih baik.

Slurry mengandung minyak dan bleaching earth kemudian melalui filter Niagara agar bersih, bebas dari partikel bleaching earth. Temperatur dijaga pada 80 – 120 oC untuk proses filtrasi yang baik. Pada filter Niagara, slurry melewati lembaran filter dan bleaching earth terjebak dalam lembaran filter. Sebenarnya, bleaching earth harus bersih dari filter Niagara setelah 45 menit operasi untuk mendapatkan filtrasi yang baik. Bleached palm oil (BPO) dari filter Niagara dipompa menuju tank buffer yang sebagai storage sementara sebelum proses lebih lanjut.

Pada umumnya, dicheck pada filter kedua, perangkap filter yang digunakan dengan filter Niagara untuk menjamin bahwa tidak ada bleaching earth lolos terjadi. Adanya bleaching earth mencemari deodorizer, mengurangi stabilitas oksidasi dari produk minyak dan berlaku sebagai katalis untuk aktifitas dimerizaition dan polimerisasi. Karena itu, beberapa koreksi dapat diambil secepatnya.

BPO keluar dari filter dan melalui rangkaian sistem pengembalian panas (heat recovery system), Schmidt plate heat exchanger dan spiral (termal minyak: 250-305 oC) heat exchanger memanaskan BPO dari 80 – 120 oC sampai 210 – 250 oC.

BPO panas dari spiral heat exchanger kemudian diproses ke tahap selanjutnya dimana FFA dan warna dikurangi dan lebih penting, menghilangkan bau menghasilkan produk yang stabil dan bau yang berkurang.

Dalam kolom pre-stripping dan deodorizing, proses deacidification dan deorization terjadi secara bersamaan. Deodorisasi pada temperature tinggi, vakum yang tinggi, dan proses destilasi vakum. Operasi deodorizer dengan alat: 1. Dearasi minyak, 2. Memanaskan minyak, 3. Steam strips minyak, 4. Mendinginkan minyak sebelum meninggalkan sistem. Semua material adalah stainless steel.

Pada kolom, minyak umumnya dipanaskan kira-kira 240 – 280 oC di bawah vakum. Vakum kurang dari 10 torr biasanya dijaga oleh ejector dan booster. Panas bleaching minyak terjadi pada temperatur ini melalui perusakan termal pigmen karotenoid. Penggunaan steam langsung (direct steam) menjamin pembuangan residu FFA, aldehida dan keton yang tidak diharapkan rasa dan baunya. Berat molekul yang lebih rendah dari fatty acid yang teruapkan naik ke kolom dan tertarik keluar oleh sistem yang vakum. Uap fatty acid meninggalkan deodorizer didinginkan dan dikumpulkan dalam kondensor fatty acid sebagai fatty acid. Fatty acid kemudian didinginkan dalam fatty acid cooler dan dikeluarkan menuju storage tank fatty acid dengan temperature sekitar 60 – 80 oC sebagai destilat asam lemak kelapa sawit (palm fatty acid distillate/ PFAD), by produk dari proses refinery.

Produk bawah (bottom product) dari pre-stripper dan deodorizer adalah refined, bleached, deodorized palm oil (RBDPO). RBDPO panas (250-280 oC) dipompa melalui Schimidt Heat Exchanger untuk memindahkan panasnya ke BPO yang masuk dengan temperature rendah. Lalu, melalui perangkap filter lainnya untuk mendapat minyak akhir (120 – 140 oC) untuk mencegah earth trace dari reaching tangki produk. Setelah itu, RBDPO melalui RBDPO cooler dan plate heat exchanger untuk memindahkan panas ke umpan CPO. RBDPO dipompa ke storage dengan temperatur 50 – 80 oC. (Galz-dari Refinery of Palm Oil)

Malam itu Pegel-Pegel…

Hari ini aku berniat untuk menjenguk seseorang yang sedang sakit. Aku iseng-iseng aja nanya, seperti biasa aku dengan sok perhatian telpon. “Hey, gimana? Uda sehat?? Tadi uda ke dokter?” tanyaku sok khawatir.

“Iya, tadi uda ke dokter, belum sehat ini masih panas.” jawabnya manja dan kurang perhatian.

“Lho gimana kok masih sakit, uda makan belum?” tanyaku lagi sok perhatian campur sebel, “Kok manja banget, gak mau makan juga”…Huh..! pikirku dalam hati.

“Iya, nih lidahku gak enak buat makan.” jawabnya lemah.

Hmmm….bikin sebel, disuruh makan gak mau, tapi pengen sembuh. “Ya uda mau apa ntar takbelikan? Mau Burger? Pizza? atau ayam+nasi?” tanyaku pura2. Takpikir juga basa-basi, dia juga gak mau itu. Tapi ternyata…

“Ya udah beli’in aku buah yaaa?” pintanya.

Oh,…what?!? Padahal basa-basi… Dasar tuh orang gak ada sungkan-sungkannya. Hehehehe…. Senjata makan tuan…

Akhirnya sepulang bekerja, aku menyempatkan diri ke salah satu department store dekat kantor, dan itu agak jauh pula. Sebel juga, tapi demi kesembuhannya. Ya sudahlah gak pa pa..=D

Aku berjalan dengan gontai melewati kerumunan orang dan banyak penjual sedang menjajakan barangnya. Apalagi aku membawa laptop, jadi semakin berat. Setelah itu, aku naik kopaja menuju ke kontrakannya.

Dalam perjalanan, aku juga sempat tertidur, karena macet dan memang perjalanannya sangat jauh. Kira-kira menempuh 60 menit, apalagi ditambah macet. Aku tertidur, sampai miring-miring. Tapi ya udah lah, kan gak bakal ketemu lagi dengan orang-orang yang ada di kopaja. Habisnya ngantuk banget. Untungnya aku gak “keblabasan”. Aku beli nasi padang dan susu.

Setelah itu sampai juga ke kontrakan dia. Kulihat dia yang lemah tak berdaya dan berjalan dengan gontai, membukakan pintu. Dia senang sekali dengan buah yang aku bawakan. Aku juga senang melihatnya, karena aku sudah susah payah membelinya. Perasaan basa-basi sudah gak ada. ternyata memang benar, dia sedang tidak enak makan. Kupaksa untuk makan nasi malah aku yang balik dimarahin.

Walah yo wes… Aku tinggal makan sendiri. Akhirnya teman2 satu kontrakannya pulang semua.

“Emang kamu beneran sakit tah? kok gak kelihatan?wakakakak”. Tanya salah satu temannya dengan retoris, sambil menggoda. Tapi memang tidak seperti sakit dan memang dia jarang sakit juga.

Kemudian aku undur diri, karena takut keburu malam, setelah sholat magrib aku langsung pulang. Aku sangat lelah berjalan sambil membawa laptop.

Saat di kopaja dalam perjalanan pulang, karena macet, aku tidak sengaja lagi tertidur. Dalam pertengahan perjalanan aku terbangun, dan kulihat cardiganku basah, karena ternyata aku ngiler….wew…wakakakakak. Sontak aku malu sekali, saking capeknya sampai gak sadar. Perjalanan hampir sampai ke kost. Aku yang agak ngantuk, dan turun dari kopaja. Celingak-celinguk kok kaya’nya berbeda dengan tempat biasanya. Ternyata aku terlalu cepat untuk turun kopaja. Aku kaget karena tempat itu sepi sekali, kuberanikan diri untuk tetap jalan ke arah jalanku pulang, karena kalau mau jalan terlalu jauh, tapi kalau naik kopaja pun terlalu dekat. Akhirnya aku jalan lagi dengan membawa laptop yang berat.Huhuhuhuhu….

Sesampai di kost aku beli es dan minum minuman kaleng. Fuuuiih….Capeknya…

Punggung ku sakit, encok, pegel2 banget!