Habibie & Ainun: Review Film & Buku

Minggu kemaren, nih ceritanya lagi jalan2 di Gandaria City, karena mau nyari filter vacuum cleaner yang uda mulai kotor. Sekalian daftar untuk service AC yang sudah mulai tidak dingin. Eh tiba2 saja Ayah ngajak nonton Habibie & Ainun. Emang sih uda lama Ayah selalu ngajak, cuma aku males aja, karena aku sudah tamat membaca bukunya. Kalau tidak salah tahun 2011 lalu aku membacanya. Sangat menyentuh.

Aku membaca buku Habbie & Ainun ini atas rekomendasi sahabat. Seorang sahabatku kuliah ini memang hobby membaca novel, buku2 motivasi sekaligus beli. Lha sedangkan aku sukanya pinjam dari dia. Makanya aku juga membaca beberapa novel terbaik di jaman2 akhir 2008, seperti Laskar Pelangi-Andrea Hirata, 5 cm – Donny Dhirgantoro, Kambing jantan – Raditya Dika, Hafalan Sholat Delisa, Ayat- Ayat Cinta (kalo ini pinjam ibuku) dll. Lupa apa aja!!!Yang Jelas dulu aku juga eksis untuk membaca. (Membayangkan begitu banyak waktu untuk membaca & belajar. Alangkah indahnya!)

* Nah lanjut masalah direkomendasikan ini.

Gara2 waktu itu aku curhat2 gak jelas tentang tempat kerjaku ini. Nah Sahabatku bilang “kamu jangan pesimis dong, kamu harus lihat betapa tangguhnya perjuangan Pak Habibie membentuk tempat kerjamu dulu. Di situ ada sedikit sejarah tentang kantormu. Mungkin semua orang kantormu itu harus punya buku itu, biar semangat!”. Kata temanku itu membara. Karena aku penasaran, akhirnya aku cari2 pinjaman buku Habibie & Ainun. * Tetep aja hobby pinjem.

Aku menghabiskan buku itu hanya dalam 2 hari. Alur cerita yang enak dibaca. Kisah inspiratif & nasionalisme yang tinggi, membuat aku juga semangat untuk membacanya. Namun, bahasa yang digunakan mungkin terkesan agak resmi. Hehe.. Tapi bagiku tidak masalah.

Cerita singkatnya Pak Habibie yang sekolah di Jerman, saat itu pulang ke Indonesia untuk liburan sebelum Lebaran. Kemudian oleh Ibunya disuruh mengantarkan kue ke rumah temannya kel. Besari. Kemudian bertemulah dengan Ibu Ainun. Sebelumnya mereka sudah saling kenal karena sama2 berada di sekolah yang sama. Dan menurut Pak Habibie, mereka dijodoh2kan karena sama2 pintar, tapi Ibu Ainun hanya tersenyum, sedangkan Pak Habibie yang salah tingkah malah mengolok Ibu Ainun dengan sebutan “Kamu jelek, gendut, item”. Tapi Ibu Ainun hanya tersenyum saja.

Setelah 7 tahun tidak bertemu akhirnya mereka bertemu saat mengantar kue, setelah itu berlanjut dengan hubungan serius dan kemudian menikah.

Setelah menikah diceritakan perjalanan hidup seorang Habibie dan keluarga di Jerman. Hidup yang pas2an dan semangat Pak Habibie untuk membahagiakan keluarga yang dapat menginspirasi banyak orang. Kemudian Pak Habibie diharap pulang oleh Presiden Soeharto untuk mengabdi pada ibu pertiwi. Kisah2 saat Pak Habibie jadi Menristek, Kepala BPPT, Direktur IPTN, hingga menjadi Presiden RI ke tiga. Walaupun menjabat presiden paling cepat, namun di situ terlihat bahwa beliau bukan orang yang gila jabatan, malahan beliau orang yang santun, intelek, dan bersahaja. (Kita kekurangan pemimpin seperti ini, yang nasionalis dan bersahaja) Dan malah terlihat bahagia saat jabatan presiden tersebut dicabut.

Hingga diakhir novel yang lebih menceritakan kisah romantisme sepanjang masa. Hatiku bergejolak dengan apa yang dialami Ibu Ainun. Mata berkaca2 saat membacanya. Pak Habibie tipe pria yang romantis & bertanggung jawab, membuat banyak wanita iri dengan Ibu Ainun (Setelah membaca&menonton Filmnya.)

Image

Akhirnya kami (aku dan suami) menonton Habibie & Ainun. Jujur saja kami tidak terlalu suka film Indonesia apalagi yang genre romantic. Tapi karena suami maksa akhirnya nonton juga. Ada beberapa adegan yang memang tidak tertulis dibuku dan memang mungkin sedikit dibumbui.

Dan diakhir film, aku gak tahan untuk menitikkan air mata. * MENANGIS JUGA akhirnya sodara2…Wakakak… Aku memang gampang terharu. Tapi baru 2 film yang membuat aku menangis, Film pertama P.S. I Love You, awal2 nangis bombay (nonton 3 kali masih nangis, keempat sudah gak), tapi di tengah cerita uda mulai ketawa ketiwi. Nah yang kedua ini, di awal cerita ketawa ketiwi, diakhir nangis bombay. Itu kalau aku serius nontonnya gitu uda banjir tuh bioskop. Masalaaahnyaaa adaaalaaaaaah suamiku itu godain, ketawa2 lihat aku nangis. Ya langsung hilang dooooong moodnya untuk terharu lebih dalam lagi. Dan waktu itu gak bawa tisu lagi. Akhirnya lap lap di lengan kaos suami..wakakak

Aku rekomendasikan buku dan film ini, untuk orang2 yang butuh motivasi, orang2 yang kehilangan nasionalisme, orang2 yang pesimis, orang2 yang menderita hidupnya, baca bukunya. Untuk orang2 yang ingin berromantis ria dengan pasangan, silahkan nonton filmnya.

Malamnya, ada acara talk show review mengenai film Habibie & Ainun, atau lebih tepatnya klarifikasi oleh pembawa acara Tina Talisa dengan Prof. Dr. BJ Habibie tetang film tersebut. Apa benar demikian? Intinya sama. Tanggapan beliau tentang para pemain seperti Reza Rahardian sebagai Pak Habibie, dan Bunga Citra Lestari sebagai Bu Ainun. Beliau bilang memang banyak yang bilang akting Reza bagus dan sangat menjiwai, mungkin karena Reza beruntung bertemu saya, sedang Bunga Citra hanya tau Ibu Ainun dari cerita.

Kemudian beliau bercerita selalu mendoakannya, membaca tahlil, dsb. pertama mendoakan Ibu Ainun, kedua mendoakan ibu yang telah melahirkannya, dan ketiga semua orang. Beliau berkata juga bahwa tidak takut menghadap sang Pencipta, malahan dalam benaknya nanti Ibu Ainun akan menggandeng tangannya, dan pada akhirnya berada dalam satu frekuensi dengan Ibu Ainun.

Aku sempat melontarkan pertanyaan ke Ayah malam itu saat menonton acara talk show,

“Ayah, gimana kalo nanti aku duluan (yang mati)?”

Suamiku hanya diam saja tidak menjawab dan pura2 tidak mendengarnya.

Amin.. dg senyum =)

Beginilaaah kalo suami gak ada, kurang kerjaan. Alhasil, ngenetlah pilihanku… Aku harus bisa mengalihkan pikiranku supaya tidak mengganggunya. Karena kadang suamiku Bete kalo2 aku telp malam2 hanya untuk ngomong gak penting. Padahal penting juga lho komunikasi….Ya memang kerjanya overtime kadang, sampe malem, dan kerjaan selalu numpuk. Tidak seperti kerjaku yang hanya duduk manis di kursi.

Oh ya kabar gembiraaaa sekali uda lama gak posting, Alhaaaaamdulillaaaah aku hamil, ini uda minggu ke 27, insyallah prediksinya kaya gt. Deg2an pastinya… tapi saaaaangaat happy… setelah penantian 9-10 bln blm diberi kepercayaan…

Kalo ingat sebelum itu, sempat aku hampir down karena blm hamil juga, byk juga yg ngasih saran ini-itulah, minum ini-itu, gaya apa aja, nanya2 tiap hari “uda hamil?” (ini pertanyaan basa-basi yg menohok, kalo setiap hari selama 9-10 bln), nanya kita nunda punya anak.. dan sampai capek menjawab. Tapi yang jelas gak ngaruh ama kita berdua, tetep aja yg namanya khafillah berlalu…hehehehe (gaya banget!) Dan sekarang kalo ditanya apa rahasianya. “Gak tau karena semua dicoba”, jadi gak tau mana yg bikin berhasil.

Akhirnya jadi sadar juga, aku tidak akan menanyakan hal basa-basi itu ke temen2 ku yg baru menikah atau sudah lama menikah. Tanya basa-basi yg lain seperti “gimana rasanya nikah?” “uda bisa masak apa aja?” (sama kok aku juga gak bisa masak selain masak air) hehehe

Waktu itu juga kita uda bingung mau tes kandungan dan suami tes sperma, alhamdulillah aku baik2 aja, sel telur matang dan sempurna, tapi suamiku agak enggan tes sperma… Hampir aja waktu itu, aku bersikeras agar suamiku tes, hahaha berarti aku curiga ya?? Uda sempet browsing tes sperma dimana. Tapi…=)

Dan setiap sholat jamaah doa kami selalu sama “Ya Allah karuniakanlah kepada kami keturunan yg soleh solehah…” Dan aku menjawab “Amin…” dengan menahan airmata jatuh. Dulu sempat sampe karena gak tahan terharu, tumpahlah airmata ini…hahaha India bgt yaaah? Karena hampir setiap hari hanya itu yg kami panjatkan….

Dan… alhamdulillah penantian itu uda berakhir, tidak ada lagi saling curiga, dan berganti dengan penantian lainnya. Si baby, tumbuh sehat, lengkap, normal, dan soleh-solehah. Dan doa kami sekarang berganti ” Ya Allah terima kasih atas karunia dan kepercayaan yang telah Engkau berikan..” Kali ini aku menjawab ” Amin..” dengan tersenyum.

Setelah itu, malam sebelum tidur, kepikiran seneeeeng bgt. Aku bilang “Terima kasih ya Kung uda ngasih Dinda baby.” “Sama Kung juga terima kasih ya Dinda..” Hahaha India-indiaan gitu ceritanya. Malu bgt..

Kurang 3 bln lagi, tapi rasanya uda lama bgt my baby ngendon di perut bunda…=) Sehat2 ya nak… Bunda gak peduli laki2 perempuan, bagi ayah-bunda sama, yang penting sehat jasmani rohani, cerdas, tanpa kurang apapun… Amin…

New experinces as house wife

Waah, kalo cerita sebagai ibu rumah tangga gak ada habisnya. Ada lucu sekaligus sedih…. Tapi enjoy aja, memang seperti inilah hidup, ada bahagia ada sedih, tua muda, bagus jelek, semua kontroversi memang ada dimana-mana. Dan membuat hidup lebih berwarna…. Alhamdulillah…

Aku bersyukur sekali, bisa merasakan yg namanya nikah muda, jd istri, dan wanita karir. Memang itu impianku, syukurnya suamiku mengijinkan aku kerja, sampai aku mulai bosan bekerja… (alhamdulillahnya aku jg boleh tidak bekerja, suamiku malah seneng, tapi aku yang kurang happy kalau harus di rumah tanpa aktivitas)

Tapi memang, kadang aku juga berfikir apa mungkin aku harus jadi house wife murni ya?? Secara, kami berdua sedang menunggu kehadiran si kecil yang belum dikaruniakan ke kami, atau aku terlalu capek? tapi memang dari intensitas ketemu kami hanya setengah bulan. Tapi aku maaah enjoy aja.. Tapi serius semakin jarang ketemu semakin jarang bertengkar, jarang kontak, akan semakin merasa kehilangan kalo ditinggal. Hehehe…

Kemarin lucu bgt suami (mungkin karena saat ini hanya ada dia di rumah jd perhatianku 100% tertuju padanya, mungkin kalo sudah punya baby lain lg masalahnya…hehehe) dia mengeluh giginya yang berlubang. Ya aku sarankan untuk dicabut aja dan diganti gigi palsu nanti setelah bulan Romadhon selesai. Kalo aku memang uda pernah cabut gigi geraham yang berlubang, emg sakit, serius!!! Tapi suami malah cengar-cengir “gak ah, gak sakit, sapa takut?” Apa dia bilang??? “liat aja nanti, mas” kataku dalam hati.

Dia periksa ke dokter, dan memang benar 2 gigi geraham (atas dan bawah) perlu dicabut dan sedikit operasi untuk 1 gigi bungsu (sekitar 3 gigi harus dioperasi kecil). Malahan dokter giginya uda mewanti-wanti juga supaya gak waktu puasa. Tapi dasar suami ngeyel yaaa “Gak masalaaah, cuma cabut gigi aja kecil” katanya yang tegas, lugas, dan terpercaya. “Yeee…liat aja sayank….” kataku dalam hati sambil narik napas panjang (dokter yg ngasi tau aja gak percaya). Hehehe…

Malam hari sebelumnya dokter sms: “mas makan yang banyak ya, soalnya nanti susah makannya lho”. “Halaah, makan kaya’ biasanya aja po’o” katanya dia sambil cengar cengir… ” liat aja…” dengusku dalam hati.

Ya aku tau wataknya yang lucu, tegas, dan pemberani….. (hehehe)

Hari itu aku pulang agak sorean, dan suamiku bertugas menjemputku pulang. Sebelumnya aku menelponnya untuk memastikan apakah dia bisa jemput gak?

“Han, gimana operasi giginya? lancar…?” tanyaku.

“Lancar donk Han, hehehe….” jawabnya sambil senyum2.

“Alhamdulillah klo ternyata emg gak sakit…. Nanti bisa jemput donk…hehe” jawabku. Syukur degh!

Menjelang detik penjemputan, aku telp lg untuk memastikan, karena hujan lebat dan macet, jd aku kasihan klo suamiku harus jemput aku pasca operasi giginya itu.

“Han, hujan lebat nih, aku telat kaya’nya, maap yaaaa….” kataku.

“Kolbk bisalb silbih?? Udalb talbu sualbminyalb opelbrasilb malblalbh pulblang telalbt.” Nadanya yg agak aneh. wah tanda2…

“Kok gt nada ngomongnya? Ini hujan sayang, macet lagi, sapa juga yang mau pulang telat??” jawabku nyantai.

“Yalb, galbk malbu taulb polbkolbknyalb halbrulbs cepet pulblalbng!” Katanya. Wah, wah,wah….. tanda2nya bener niiih! Sampe aku gak denger dan harus ngulang lg pertanyaannya.

“Hehehe…sakit tah? ya uda klo gt aku naik ojek aja ya, tunggu di rumah sebentar lagi aku pulang….” jawabku ngempet ketawa…lucu bgt nadanya kaya’ ngomong ma anak balita…gemeez!

“Udalblalbh talbk jelbmpulbt polbkolbknyalb.” ngeyelnya… (ya aku hapal…)

” Apa??? gak ngerti aku hanny ngomong apa cih??” serasa ngomong ma anak balita beneran.  ” Ya uda, aku naik ojek aja ya han…”

“Glb uslbalb, tulblblblblb..lblb..Aaaaaaa!!!!!!”

-tet- tut..tut..tut…

Waaaaaaah, gak bisa dibiarin nih pemutusan telp secara sepihak…. Hehehehe dan aku tetep aku ketawa. Dasar suami lg PMS kali. Temenku yang seKRL menyarankan untuk telp lg. Tapi aku gak perlu telplah, karena takut. Hehehehe…

Tapi aku yakin sesuatu yang aku memang sudah hafal, gaya bicaranya (sok…hehehe), tingkah lakunya (pemberani), lucunya.

Dan memang benar suamiku telah menjemputku. Dan aku mengumbar senyum kepadanya, dan tentunya dibalas dengan cemberut dan pipinya yang bengep seperti habis dikeroyok warga. Hehehehe….

Terima kasih ya Han..

Ternyata obat biusnya uda habis jadinya terasa sakit sekali dan gak bisa minum obat penghilang nyeri karena masih puasa…. Tuh kan Han…?

Merubah status single menjadi double

Huuuuff….Aku benar2 terperangkap di sini. Udah completely gak bisa keluar dari sini. Alhamdulillah sekarang aku uda married…. Wow bayangin coba uda married masih 23 th, too young, but it’s a very wonderful journey of my life. Skr, aku tinggal bersama sang suami di daerah kebayoran lama. Masih ngekost, yang penting happy….hehehehe

Impianku yang belum terwujud:

1. pindah kerja

2. kembali ke jawa timur

3. menikah

Hanya menikah yang sudah aku jalani…. Ternyata kehidupan single dengan double itu berbeda, sekarang uda gak bisa lg telat makan, uda gak bisa lagi bebas menguasai kasur (Amit2 deh tingkahku klo tidur!), Pernah suami komplain gara2 tidurku yang gak karuan, akhirnya difoto dan dipajang sebagai pengingatku klo tidurku bertingkah…. Huhuhuuhuu…..

Tapi untungnya, setiap dua minggu sang suami mengais rejeki di perantauan. Alhasil aku sendiri di rumah….Wakakakak…bebas, tapi kadang juga rindu akan sosok yang biasanya ada bersamaku.

Untungnya sang suami bekerja hanya 2 minggu-2 minggu, jadi saat 2 minggu libur, dia bisa melakukan apapun yang dia suka…dan selama dia bekerja, aku bisa bermain2 bersama teman2..hehehe

Tapi emang indah seperti itu, jd gak gampang bosen….hehehe

Alhamdulillah, statusku yang double tidak menggangguku, dan aku tetap bisa bekerja atas ijin suami….

Hanya saja aku tetap ingin mewujudkan cita2ku. Terlalu sakit saat aku memikirkan cita2ku itu. Sang suami juga mendukungku 100%, aku blm beruntung mencari pekerjaan lain.

Malam kemaren aku berkeluh kesah, dan dia sangat marah karena aku terlibat dengan hal2 yang buruk, walo aku gak makan sesuap pun, tapi aku yg mengurusi itu sekarang.Tapi aku sekarang uda capek kerja di kantor yg berantakan dan status “married” yang susah mencari kerja.

Adakah pekerjaan yang menerima pegawai dengan status menikah????

Somebody help me please, to get out from this….

-cheers-