Going to abroad part 1

Waaaah, tak terbayang rasanya saat aku mau ke luar negeri, luar negeri itu seperti apa? Gimana? Ternyata luar biasa…. Seperti melihat dunia dari sisi lain yang berbeda. Sungguh pengalaman yang sangat berharga. Hari itu Jumat, 4 September 2009, untuk pertama kali naik pesawat ke luar negeri, kaya orang o’on and ndesit…hehehe…..

Pagi2 jam 6 aku berangkat dari kostanku menuju Stasiun Gambir, untuk melanjutkan perjalanan ke Bandara Internasional Cengkareng. Waktu itu aku ditemani seseorang spesial yang juga akan terbang ke Surabaya. Rasanya senang membayangkan berada di negeri yang lain dengan kebijaksanaan yang lain dan juga budaya yang lain. Sekitar pukul 8 aku berangkat dan mulai check in dan juga pengecheckan passport. Waktu itu, aku dengan 3 orang yang lain, 1 org temanku, dan 2 org seniorku. Jadi gak perlu takut lagi, karena para seniorku uda sering terbang ke LN. Kami naik pesawat Singapore Airlines dan transit di Singapore…. Sengaja seniorku memilih transit di Singapore, selain pesawat kelas ekonomi yang lebih murah dan bisa jalan2 di Singapore….yuuuuuhuuuuu…. (tapi alasan lain juga karena pesawat yang lebih besar dan stabil untuk mengudara dan juga karena kehabisan tiket. hehehe…kebanyakan alasan…)

Udah, ah gak perlu pusing2. Yang penting aku pernah ke Singapore.. Gila rasanya tiap sudut pengen foto2..wakakakak….narsis…! Gila Bandara Internasional Changi Singapore keren bgt, bersih, jgn sampai deh lupa buang sampah sembarangan… Gilee…. Buang kebiasaan jorok di Indonesia… Aku cuma berdecak kagum sama Singapore. Kok bisa ya negara kecil gini, tapi bisa teratur, rapi, dan bersih. Dan Bandaranya keren banget, ada kebun dalam ruangan yang unik, dan semua tanaman di bandara tersebut asli, bukan buatan, gimana gak berdecak kagum coba?? (Mohon dimengerti bahasa orang katrok….hehehe)

Aku duduk di lobby, aku melihat di sebelahku ada bunga anggrek bagus dan indah, dan bermacam2 warna, ungu, putih, kuning, dll. Dan takkuasa hati ingin memegang. Buuuusssyeeet dah ini bunga asli….

Aku bayangin ya, klo ada seperti itu di Indonesia, uda habis tuh bunga dipetik orang2 lewat. Trus kalo kita berada dalam ruang tunggu jgn harap bisa ngemil atau minum. Di pesawat di larang membawa minuman, tapi di bandara itu sedia minuman air dari kran.

Kami akan menginap di Furama Hotel, di daerah China town… Setelah aku sampai hotel, kami ke kamar masing2 dan bersiap2 pergi jalan2 di Singapore. Sebelum itu aku harus sholat dhuhur dan ashar, biar gak kepikiran. Karena memang kelemahan Singapore jarang ditemui mushola seperti di Indonesia, bersyukurlah tinggal di sini yang mayoritas Islam. Biasanya hotel ada tanda lgs yang menunjukkan arah kiblat tapi sayang di hotel itu tidak ada tanda kiblat. Langsung saja ku telpon recepsionist…

“Hello.” Kataku dengan logat jawa.

“Hello, This is Marin. Can I help you? What number of room are you now?”

“in … I need your help. I am a moslem, could you help me to find direction Kiblat?” Kataku dengan logat jawa asli ndeso.

“Okay, I will send you our people to your room.”

“Okay, thank you.”

“You are welcome.”

Oke, aku mulai wudhu, dan menonton TV sambil mengenakan mukena. Aku dah bingung aja bahasa Inggrisnya kiblat apaan ya?? Dia ngerti gak ya apa yang tak omongin??

Kring…Kring…kring….

Aku angkat telpon itu.

“Hallo.”

“This is from Marin, sorry our people will be late to your room. Because he has been in fourth floor.”

“Okay, no problem with it. I’ll be waiting.”

Walaah telat gt aja sampe telpon, beda banget sama Indonesia, telat ya diem aja.

Setelah lama aku pakai mukena sambil gulung2 di kasur, aku pengen segera sholat karena aku janjian dengan rekan2ku 30 menit lagi harus sampai di lobby bawah. Waktu aku sholat, baru takbir, uda ada bell.

Ting…Tong….2x

Aku bukakan pintu, datanglah seorang laki2 paruh baya dan berjenggot tebal, dia sepertinya orang India. Dia tanpa banyak bicara langsung ngluarin kompas dan langsung mencari kiblat yang aku maksud. Fyyyyuuuuuh, ternyata mereka ngerti maksudku.

“Okay, you have to face the wall, you stand here and face the wall.” Katanya.

“Thank you for your helping…” kataku sumringah. Langsung kutunaikan sholatku.

Hmmmmm….Tidak berapa lama temanku ke kamar, dan menanyakan hal yang sama Kiblat arah mana? Gak sia2 nanya kiblat dimana?..hehehehe

Dan aku bersiap untuk berpetualang….

Chaaaaayooooooo…

Tinggalkan komentar